Translate

Senin, 22 April 2013

MARI KITA MENGHARGAI PEKERJAAN KITA SENDIRI ?



* Mari Kita menghargai pekerjaan .....???*

Sekarang ini mencari pekerjaan itu susah! Jangankan bagi mereka yang tidak lulus SD, yang sudah punya gelar pun mengalami kesulitan. Semuanya merata. Di desa dan di kota. Sama saja.

Maka, beruntunglah bagi mereka yang memiliki pekerjaan. Syukurilah. Sebab apapun profesinya, itulah garis takdir yang telah ditetapkan. Jangan sekali-kali menggerutu. Apalagi merasa malu dengan pekerjaannya saat ini. Itu hanya akan menambah beban.

Mengapa harus malu menghidupi diri dan keluarga? Selain urusan halal, apa diri menjadi hina hanya karena pekerjaan? Tidak! Serendah apapun jabatan, seburuk apapun pekerjaan, hanya soal persepsi. Ocehan orang luar yang tidak berdasar.

Tanpa tukang sampah, siapa yang mau memungut sampah yang berserakan. Tanpa OB di kantor, semua karyawan pasti akan direpotkan. Tanpa kuli bangunan, tidak ada rumah dan gedung-gedung bertingkat. Setiap pekerjaan memiliki nilai tersendiri. Nilai inilah yang membuktikan bahwa tidak ada pekerjaan yang hina!.Namun sadarkah mereka itu yang memberikan sebuah pekerjaan,kepada kita,"terhadap dirinya sendiri."

Paling penting adalah bagaimana kita menyikapi suatu pekerjaan. Bagaimana kita berlaku seprofesional mungkin terhadap pekerjaan yang sedang digeluti. Masalah jenjang karir dan jumlah pendapatan cuma menunggu soal waktu saja. Selalu ada pelajaran baru yang bisa diambil dari setiap jenis pekerjaan.

Gaji pekerja sangat relevan rendah,pensiunan yang sangat rendah dibayar dan ada juga yang tidak dapat uang pensiunan sama sekali,tidak adanya jaminan kesehatan gratis seumur hidup dan tidak adanya kesejahteraan yang didapatkan oleh seluruh rakyat indonesia termasuk kita juga semuanya yang belum sepenuhnya mendapatkan jaminan hak kesejahteraan sama sekali,kita inikan adalah pembela hukum marilah kita melawan kemakzulan dan kemaksiatan yang dilakukan oleh pemerintah terhadap kita semuanya.

* Kalau bukan kita yang menghargai, siapa lagi?

Jawabannya adalah,"kita sudah menghargai atas pekerjaan kita sendiri,namun akan tetapi,apakah mereka sudah menghargai pekerjaan kita,dan apakah mereka sudah menghargai pekerjaannya mereka sendiri".

Apakah kita suka atau tidak ?,"sejarahlah yang akan bicara melahirkannya suatu tipe negara. Tidak ada negara dapat menjamin keselamatan warganya dari senjata pemusnah ekonomi,dan tidak ada negara dengan efektif bisa mengendalikan kehidupan faktor ekonominya atau mata uangnya sendir.Tentu saja negara tidak dapat melindungi masyarakatnya dari ancaman-ancaman transnasional seperti penepisan lapisan ozon,pemanasan globalisasi,dan penyakit epidemik yang menular.

Belum tentu dapat melakukannya tugas atau cita-citanya dari pasar ekonomi negara untuk melakukan semuanya itu,sangat sederhana sekali dan barangkali sangat jujur !"dari kesederhanaan itu bahkan akan lebih tampak nyata dihubungkan dengan tanggung jawab sosial (Social Responbility).

Dan sebagaimana"negara bangsa",banyak sudah terdapat melalui proses yang kita sebut dengan istilah"perang yang panjang".Dalam menghadapi era krisis mobilitas globalisasi ekonomi ini,dan dari sejauh mana analisa mengatakan dengan memiliki daya pesona bahan perdebatan dikalangan kelompok itu tersendiri,terdapat banyak alasan untuk menjelaskan adanya "kemunduran ekonomi dan kehancuran keabsahannya".

Negara kita adalah,negara modern yang memiliki perjalanan panjang dalam sejarahnya.Pada abad ke 19 dan 20 asal usulnya dapat kita telusuri hingga masa kini,bahkan juga tidak memberikan tanda-tanda petunjuk yang dapat mengejutkan sebagai sejarah dalam perjalanannya. "Negara modern seperti Indonesia",mengaitkan dalam perencanaan strategis dengan kisah-kisah perubahan dalam teknologi militer dan juga kemudian mengharuskan adanya kedalam perubahan suatu strategi ekonomi yang melebarkan sayapnya kedalam"Negara Territorial".

* Sejauh Mana Pemerintah Harus Dibatasi ?

Jawabannya adalah ;"jika negara bercirikan aturan hukum (Rule Of Law),pada umumnya tidak peduli terhadap norma-norma keadilan,atau terhadap kumpulan nilai-nilai moral,sepanjang hukum itu tidak melakukan tindakan kesalahan apapun untuk menghambat adanya persaingan ekonomi pasar negara.

* Apakah Motto Pemerintah Yang Akan Datang !


Membuat dunia pasar ekonomi negara,yang diusulkan dan dijelaskan dalam pengertiannya menciptakan dunia yang menawarkan pilihan dan melindungi otonomi setiap manusia untuk melakukan pilihan ? "termasuk dalam otonomi untuk melakukan pilihan adalah manipulasi genetik ada pergeseran kemampuan yang diturunkan berdasarkan warisan menjadi suatu kemampuan yang direkayasa atau suatu kemampuan yang dapat diperkuat melalui biologi molekularnya.

Kita dibodohi terus oleh pemerintah dengan program-program yang tidak menjadi sasaran yang tepat sasaran,buat pekerja atau seluruh rakyat indonesia,katanya negara kita,negara yang demokratis,tapi dalam kenyataannya bukanlah negara yang demokratis melainkan sebagai negara yang berpartai politik.Tuntutan para pekerja dan/atau seluruh rakyat indonesia adalah memberikan harga mati untuk pemerintah.

Siapa sich,yang bodoh sebenarnya ?"apakah ini yang dinamakan negara maju dan kaya akan hasil buminya !,namun tidak menghargai nilai-nilai atas"NILAI LUHUR PANCASILA DAN UNDANG-UNDANG DASAR 1945 MULAI DITINGGALKAN",bayangkan saja.Nilai-nilai budi luhur Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945,kini menjadi ajang yang sangat konsfensional sekali secara logisnya dan dari secara segi rasionalnya tidak menunjukkan kepada negara yang demokratis namun mengacu kepada negara yang berpartai politik ditajamkan untuk kepentingan negara tidak dominan untuk kelangsungan hidup seluruh rakyat indonesia yang sangat tidak menjadi efisien dan efektif.